Showing posts with label Genset. Show all posts
Showing posts with label Genset. Show all posts

Prosedur Pemeliharaan Genset

Prosedur Pemeliharaan Genset

Genset merupakan pembangkit tenaga listrik yang memiiliki tenaga penggeraknya di kopel atau dihubungkan dengan suatu engin (diesel) atau dengan air.

Yang banyak digunakan di masyarakat adalah genset yang penggeraknya menggunakan diesel, dengan alasan mudah dibawa. Sedangkan yang penggeraknya menggunakan air biasanya ditempatkan pada pembangkit tenaga listrik.

Agar genset dapat beroperasi dengan baik, perlu dilakukan atau dilaksanakan pemeliharaan dengan rekomendasi pabrik atau prosedur yang berlaku.

Dalam pelaksanaan pemeliharaan, dilakukan pemeriksaan (inspection) pada mesin-mesin dan bagiannya baik pada penggeraknya (diesel) maupun pada pembangkitnya terhadap adanya kerusakan atau keausan.

Pemeliharaan dapat dilakukan baik pada penggeraknya (diesel) maupun pada generatornya, dengan prosedur sebagai berikut :

1. Pemeliharaan secara kontinyu
2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik)

Pemeliharaan pada penggeraknya (Diesel)

Pemeliharaan secara kontinyu

Pemeliharaa kontinyu adalah pemeliharaan yang harus dilakukan setiap hari sekalipun mesin tersebut jarang dioperasikan diantaranya :

1. Membersihkan kotoran atau debu pada body genset
2. Memeriksa level pelumas
3. Memeriksa level bahan bakar
4. Memeriksa levelair pendingin
5. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Volt Meter
6. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Ampere Meter
7. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Cos φ Meter

Pemeliharaan secara berkala (Periodik)

Jika ditinjau berdasarkan penggunaan jam, setelah beroperasi 125 jam kerja :

1. Membersihkan saringan minyak pelumas
2. Membersihkan saringan udara
3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu
4. Lager-lager dilumasi

Setelah beroperasi 250 jam kerja :
1. Membersihkan saringan minyak pelumas

2. Membersihkan saringan udara

3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu

4. Lager-lager dilumasi

5. Mengganti saringan minyak pelumas

6. Pelindung seng diperiksa

7. Penggerak ban diperiksa dan pompa air diberipelumas

8. Setelan katup dicek / disesuaikan

9. Setelan putaran dan selenoid pemati dicek dan dilumasi

10. Accu diperiksa

Setelah beroperasi 2000 jam kerja :
1. Lager-lager pompa pendingin dan rol-rol penunjang diperiksa atau diganti

2. Kopling elastis dan dudukan elastis diperiksa

3. Katup-katup penyemprotan diperiksa

4. Saringan bahan bakar diganti

5. Lubang napas rumah engkol dibersihkan

6. Pipa-pipa udara diperiksa / dibersihkan

7. Thermostat-thermostat diperiksa

8. Pendingin air bersih mesin dengan pendingin tidak langsung dibersihkan

9. Fungsi dan system pengaman dicek kembali

10. Ruang-ruang air pendingin diperiksa

11. Kompensator getaran diganti

12. Tekanan kompresi diperiksa

13. Oil cooler dibersihkan / diganti

14. Kalborstel starter diperiksa / diganti


Setelah mencapai 4000 sampai 5000 jam kerja perlu diadakan perawatan atau service tambahan ( Top Overhoul )

Setelah mencapai 9000 jam kerja supaya diadakan General Overhoul

Bila ditinjau berdasarkan penggunaan waktu

Bahan bakar
1. Harus dijaga agar segala sesuatunya bersih.

2. Siapkan bahan bakar dan harus selalu menggunakan bahan bakar dengan mutu yang baik.

3. Buka tutup tangki bahan bakar.

4. Tuangkan minyak bahan bakar, saringan jangan diangkat (dilepas).

5. Jika perlu bersihkan saringan bahan bakar.

6. Tutup kembali tangki bahan bakar.


Pengecekan Permukaan minyak pelumas dalam carter

1. Hentikan mesin dan tunggu beberapa saat.

2. Cabut tangkai pengukur minyak lumas dan bersihkan dengan kain bersih.

3. Masukkan kembali tangkai pengukur tersebut ditempatnya sedalam mungkin.

4. Cabut kembali tangkai pengukur dan periksa permukaan minyak lumas.

5. Batas yang baik dari permukaan minyak lumas dalam carter adalah pada batas maximum, jangan lebih.

Catatan: Disarankan tidak menjalankan mesin pada posisi

permukaan minyak lumas pada batas terendah (low oil  level)

Pemeriksaan air pendingin

1. Buka tutup radiator.

2. Periksa permukaan air pendingin didalam radiator kurang, diisi dengan air pendingin yang bersih sampai ±3 cm, dibawah bibir lubang pengisian.

3. Tutup lubang pengisian radiator.

Penggantian minyak lumas
1. Hidupkan mesin beberapa saat kalau perlu dibebani kemudian dimatikan.

2. Dalam keadaan panas plug minyak lumas dibagian carter dibuka.

3. Biarkan minyak keluar dari dalam carter sampai habis.

4. Pasang kembali plug dan kencangkan.

5. Isi minyak lumas kembali.


Cara mengganti saringan minyak lumas
1. Lepaskan filter dengan memutar kekiri (berlawanan dengan arah jarum jam) dan ganti filter setiap 2x ganti minyak lumas.

2. Lumasi packing karet filter baru terlebih dahulu sebelum dipasang dan dikencangkan.

3. Periksa kemungkinan kebocoran minyak lumas pada waktu mesin dihidupkan kembali.

Pemeriksaan permukaan minyak pelumas yang ada didalam pompa injeksi bahan bakar

1. Kendorkan oil check plug satu atau dua putaran dan cerat kelebihan minyak lumas.

2. Buka tutp filter lubang pengisian/ventilasi.

3. Tuangkan kedalam pompa injeksi melalui filter minyak lumas baru sampai minayk tersebut terlihat keluar melalui oil check plug.

4. Kencangkan kembali plug tersebut.

Harus diperhatikan betul-betul agar permukaan minyak pelumas tidak lebih dari oil check plug.

Pemeriksaan semua mur, baut dan pipa-pipa karet

1. Baut-baut pada kaki-kaki mesin,dynamo charger, pengabut bahan bakar, pipa-pipa gas buang dan udara masuk.

2. Pipa-pipa karet pada: pipa air pendingin,thermostat (pengatur suhu automatic), radiator, pompa air pendingin.

Periksa semua baut-baut, mur-mur dan pipa-pipa karet, jika kendor dikencangkan kembali sesuai dengan yang diijinkan oleh pabrik.

Catatan: Pengencangan baut-baut cylinder hanya boleh dilakukan oleh tenaga yang terlatih dengan menggunakan torque meter.

Penyetelan klep/katup masuk dan buang

1. Lepas katup kepala cylinder, hati-hati agar packingnya tidak rusak.

2. Penyetelan klep dilakukan pada posisi piston ¼-½ putaran mesin setelah katup masuk tertutup (langkah kompressi)

3. Cek setelan klep dengan filler 0,2 mm, jika perlu stel kembali klep tersebut sehingga jarak antara pelatuk dan batang katup adalah 0,2 mm.

4. Tutup kembali tutup kepala cylinder.

Catatan : Agar kita tidak usah terlalu banyak memutar mesin yang sebetulnya tidak perlu, maka penyetelan klep harap dilaksanakan menurut urutan pembakaran (firing order).

Pemeriksaan tegangan tali kipas dan cara penyetelannya.

Tegangan tali kipas tidak boleh melebihi 10 - 15 mm bila ditekan dengan ibu jari, jika ternyata tegangan tali kipas terlalu kendor (< 15 mm) maka penyetelannya adalah sbb.:

1. Kendorkan baut-baut pengikat pemegang dynamo charger.

2. Tarik kearah luar dynamo charger tersebut dan kencangkan kembali baut-baut pemegang dynamo charger.

3. Periksa kembali tegangan tali kipas dengan menekan ibu jari kita.

Membersihkan saringan udara jenis oil bath filter

1. Lepas penjepit.

2. Buka filter element dan dicuci dengan minyak diesel (solar).

3. Kosongkan dan bersihkan mangkok penampang minyak lumas.

4. Isi kembali mangkok tersebut diatas dengan minyak lumas mesin sampai batas yang diijinkan (ada tanda).

5. Pasang kembali filter element dan penjepit dipasang kembali.

Catatan : Bila minyak pelumas didalam saringan udara terlalu banyak mengakibatkan udara masuk tersekat dan mesin akan berasap

Membersihkan saringan udara jenis kering (dry filter)

1. Lepas filter cartridge dari rumahnya.

2. Semprot cartridge (saringan) dengan angin bertekanan 5 bar dengan arah menyudut dari luar kedalam.

3. Sebelum memasang kembali saringan diperiksa terlebih dahulu barangkali ada tanda-tanda rusak (retak-retak atau berlubang).

4. Bila saringan rusak harus diganti yang baru.

5. Saringan tidak boleh dibersihkan lagi setelah 5x dibersihkan.


Membersihkan pipa pernapasna mesin

1. Lepas mur-mur, penjepit pipa karet, kepala pipa pernapasan.

2. Periksa packing karet.

3. Cuci lubang-lubang pernapasan pada kepala pipa pernapasan dengan minyak solar.

4. Pasang kembali kepala pipa pernapasan dan jika perlu ganti packing karetnya.

5. Kencangkan kembali mur-mur dan penjepit pipa karet.

Pemeriksaan accu

1. Dengan menggunakan hygrometer dapat dibaca kadar accu zuur bila pembacaan menunjukkan kurang dari 1,21 kg/l. (normal antara 1,23 kg/l sampai 1,25 kg/l), hal ini menunjukkan bahwa accu perlu di charge/di stroom lagi. Arus pengisian accu max. 6,5 Amp.

2. Buka semua tutup accu waktu di charge.

3. Isi air accu sampai ± 15 mm diatas sel-sel accu.

Pengisian hanya diperkenankan dengan air destilasi.

4. Katode dan anode (terminals) diberi gemuk yang anti asam.

5. Periksa terminal apakah sudah cukup kencang.

6. Charger accu setiap 4 sampai 6 minggu sekali.

7. Dilarang keras menaruh barang-barang dari besi/metal diatas accu.

Penggantian saringan bahan bakar

1. Tutup kran bahan bakar.

2. Lepas saringan bahan bakara dengan jalan memutar kekiri (berlawanan dengan arah jarum jam).

3. Packing karet saringan baru diolesi dengan minyak lumas sebelum dipasang kembali.

4. Kencangkan saringan kembali hanya dengan tangan/jari.

5. Buka kran bahan bakar.

6. Cerat udara dari sistim bahan bakar.

7. Periksa sistim bahan bakar dari bebocoran.

Pengecekan pengabut (injector)

1. Cabut injector dan pasang pada alat pengetesan.

2. Tekan pengabutan (injeksi) harus 180 bar dan bahan bakar harus mengabut melalui tiap-tiap lubang pada nozzle.

3. Jika ternyata pengabutan kurang baik, nozzle atau injector diganti atau diperbaiki terlebih dahulu.

4. Pasang injector kembali dan yakinkan tidak ada kebocoran. Pasang kembali pipa-pipanya.

Penggantian minyak pelumas pompa injeksi

1. Tempatkan dibawah pompa injeksi kaleng penampungan minyak lumas.

2. Lepas pompa pengisian bahan bakar, hati-hati agar packingnya tidak rusak.

3. Biarkan minyak menetes sampai habis.

4. Pasang kembali pompa pengisian bahan bakar.

5. Isi kembali minyak pelumas sampai dengan batas seperti yang disebut pada pemeriksaan permukaan minyak lumas yang ada didalam pompa injeksi bahan bakar.

Pemeriksaan pompa air pendingin mesin dan thermostat

Pendinginan mesin yang baik dapat diperoleh apabila pompa air pendingin dan thermostat dapat bekerja dengan baik. Apabila terjadi kelainan kerja dari kedua alat tersebut, maka perlu diambil lngkah-langkah sebagai berikut:

1. Lepas tali kipas.

2. Periksa gerakan kipas pompa (impeller) apakah bebas dan apakah jarak antara impeller dan rumah pompa sesuai dengan yang diharuskan.

3. Periksa seal pompa.

4. Cerat 2 liter air pendingin.

5. Lepas thermostat.

6. Siapkan air panas ± 80°C.

7. Masukkan thermostat kedalam air panas tersebut dan periksa apakah katup utama terangkat/membuka. Kalau membuka berarti thermostat tersebut masih bekerja.

Pemeriksaan tekanan kompressi dalam cylinder

Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih dan mempunyai alat-alat pengukurnya. Secara global pengukuran tekanan kompressi adalah sebagai berikut:

1. Tahan handle penyetop bahan bakar pada posisi stop (rack 0).

2. Pasang alat pengukur tekanan kompressi.

3. Putar mesin dengan accu beberapa putaran.

4. Meteran akan menunjukkan/mencatat tekanan kompressi cylinder yang sedang diukur.

5. Jika tekanan kompressi rendah harap berkonsultasi dengan bengkel.

Genset : Pemeliharan dan Pencegahan

Pemeliharaan Pencegahan :
Pemeriksaan rutin termasuk cleaning, testing, drying, painting, adjusting    dan pelumasan.
Dengan adanya rencana pencegahan perawatan yang teratur, kesalahan-kesalahan yang kecil dapat ditekan seminimal mungkin, dan dapat diketahui sebelum terjadi kerusakan total.

Ada beberapa cara kegiatan-kegiatan pemeliharaan antara lain:
Pemeliharaan biasa ialah membersihkan,meminyaki dan mengatur.
Pemeliharaan mencari kerusakan adalah proses menginstalasi kembali, dari peralatan-peralatan menjadi suatu sistim didalam suatu kerusakan ataupun mencari kerusakan tersebut.

Biaya pemeliharaan
Pemakaian peralatan harus dikenakan biaya pemeliharaan, baik untuk pemeliharaan rutin ataupun untuk penggantian.

Hal ini berlaku untuk departemennya atau pemeliharaan peralatan dengan sistim dikontrakkan.

Bila pemakaian tidak mengadakan pemeliharaan secara rutin, hal ini memungkinkan adanya kerusakan yang beruntun, kemungkinan perlu adanya penggantian, dalam keadaan seperti ini biaya perbaikan akan cukup mahal. 

Sebaliknya apabila pemakai memahami organisasi pemeliharaan dan secara teratur mengadakan pemeliharaan, maka kerusakan akan jarang atau dengan kata lain kerusakan dapat ditekan seminimal mungkin, begitu juga biaya perbaikan praktis akan juga kecil.

Apabila pemeliharan jelek, maka biaya perbaikan akan tinggi.
Hal yang dibicarakan diatas menunjukkan bahwa pencegahan  merupakan pemikiran hukum ekonomi.

Biaya pemeliharaan menurun berdasarkan waktu.
Waktu menurun adalah saat-saat peralatan ataupun sistim, dalam keadaan rusak.
Semakin besar dan lebih rumit sistimnya, besar pula biaya yang diperlukan.
Setiap menit ada kerusakan harus dipikirkan kerugian pemakai.

Sebagai contoh: Kabel tegangan tinggi, kabel telephone, kabel distribusi apabila ada kerusakan, maka tidak hanya rugi didalam pengiriman dayanya tetapi berhentinya perusahaan juga akan menyebabkan ongkos yang mahal.

Karena adanya biaya waktu pemeliharaan (time down cost), maka harus diperhatikan oleh pemakai, untuk menggunakan waktu pemeliharaan yang tepat pada saat-saat perbaikan.

Dalam hal ini ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:
Biaya pemeliharaan pencegahan.
Biaya perbaikan.
Biaya-biaya yang berdasarkan dengan waktu (down time cost).

Biasanya tiap-tiap faktor ditentukan oleh periodik kerusakan.
Waktu perbaikan
Orang-orang yang memperbaikinya
Transportasi
Penyediaan material.

Hal-hal penting sebelum kita memasuki bagian-bagian terbesar dari pemeliharaan ada tiga yaitu reliability (dapat dipercaya).avability (dapat dipergunakan), dan  maintainability (dapat diperbaiki).

Reliability : Kemungkinan bahwa peralatan atau sistim ini dapat bekerja pada waktu yang tertentu sesuai dengan rencana.

Avability: Apabila sering rusak berarti kemampuannya berkurang, sebaliknya apabila jarang rusak maka kemampuannya adalah tinggi.

Maintainability: Kemampuan yang tinggi tergantung dari cara mengatasinya dan cara pelaksanaan dalam perbaikan.
Misalnya alat yang disimpan di dalam gudang atau  masih dipakai, atau alat tersebut yang sering digunakan (dipakai).

Arti Penting Keberadaan Genset : Menghidupkan dan Mematikan GenSet

Menghidupkan dan Mematikan GenSet

Arti Penting Keberadaan Genset

Sentral tenaga listrik merupakan pusat disediakannya tenaga listrik untuk kebutuhan di Industri, Instansi, Rumah Sakit, perhatian dan sebagainya, Tenaga Listrik yang dibutuhkan tersedia secara terus menerus yang umunya berasal dari PLN atau generator set C ) Gen Set )

Pada umumnya karen beberapa pertimbangan akhirnya tenaga listrik pertimbangan itu diantaranya :
a) Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkantenaga per KWh dari unit generator lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan untuk memperoleh per KWh dari PLN
b) Suku cadang dari diesel maupun generator semakin sulit didapatkan, sedang suku cadang unit PLN diperolehnya lebih mudah
c) Diesel memerlukan perawatan yang terus menerus misalnya diadakan revisi kecil setiap 600 jam, revisi medium setiap 1700 jam, serta revisi besar setiap 5300 jam, yang berarti kurang efisien bila dibandingkan dengan unit PLN.
d) Adanya bahan bakar minyak yang semakin mahal.

Untuk selanjutnya generator set disiapkan sebagai cadangan bila unit PLN mengalami kerusakan. Penyambungan unit generator set maupun unit PLN dengan jaringan distribusi dilayani oleh Omsakelar ( saklar pemilih). 

Dengan demikian tenaga listrik yang dibutuhkannya hanya akan disuplay oleh satu unit saja, unit PLN atau unit generator set dengan pelayanan Omsakelar.

Generator Set: Prinsip-prinsip Diesel, Penyaluran Bahan Bakar

Generator Set: Prinsip-prinsip Diesel, Penyaluran Bahan Bakar

Generator Set

A. Mesin Diesel

1. Prinsip-prinsip Diesel

Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan Ggl. Mesin Diesel termasuk mesin kalor yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga gerak. Tenaga panas diperoleh dari proses pembakaran solar dengan bantuan oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran itu dipergunakan untuk menggerakkan torak secara gerak translasi.
Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar pada poros engkol.

Demikian juga sebaliknya gerak rantai dari poros engkol dan rotor disambung secara kopling. Dengan adanya rotor yang diputra oleh mesin diesel, sedangkan kepada gulungan rotor diberikan arus listrik searahm, maka pada pihak stator terbangkit out put tegangan : bolak balik. Untuk mendapatkan putaran yang stabil diperlukan sistem Governor ( pengaturan putaran ) dan VR ( Voltage Regulator).

2. Diesel sebagai Pengerak Mula
Syarat-syarat untuk mendapatkan diesel sebagai penggerak mula yang baik diperlukan :
a. Bahannya dari logam yang berkualitas baik
b. Sistem pengaturan bahan bakar dan bahan bakarnya sendiri (solar) harus baik dari tangki utama, tangki harian dalam pompa injeksi ( injection pump) sampai masuk dalam pembakaran silinder.
c. Sistem pelumasan, jenis oli, seluruh sistem pelumasan silinder harus tepat dan baik
d. Sistem pendinginan yang baik yaitu pendinginan dengan udara maupun dengan air.
e. Sistem penyaluran udara yang baik, udara yang dipergunakan pembakaran bahan bakar dalam silinder harus dalam perbandingan yang tepat
f. Generator dan perlengkapannya termasuk pengatur tegangan dan frekuensi harus baik
g. Panel-panel yang berisi rangkaian kontrol, baik untuk kontrol diesel maupun Generator selalu bekerja normal.
h. Sistem starter harus baik agar mesin selalu siap untuk beroperasi apabila hendak dioperasikan
i. Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan teratur akan menjadikan tercapainya tujuan pemeliharaan tersebut.

Penyaluran Bahan Bakar
Keterangan Gambar
1. Tangki bahan bakar utama
2. Pompa pengisi bahan bakar
3. Tangki bahan bakar harian
4. Saringan permulaan ( precleaner-Filter )
5. Pompa tekanan rendah pengatur bahan bakar
6. Saringan bahan bakar
7. Pompa bahan bakar tekanan tinggi ( fuel injection pump)
8. Penyemprot bahan bakar ( injector )
9. Pipa saluran kelebihan bahan bakar

a. Cara Kerja Sistem Penyaluran bahan bakar
Bahan bakar dari tangki utama (1) dialirkan oleh pompa (2) ketangki harian (3) dari tangki harian karena gaya berat bahan bakar sendiri ( isapan dari pompa), bahan bakar mengalir melalui filter permulaan (4) diteruskan kesaringan (6). Bahan bakar melalui asrinan (6) kemudian dialirkan kepompa tekanan tinggi (7) dan diteruskan ke penyemprot ( injector) bahan bakar (8). Bahan Bakar yang berlebihan dari penyemprot dikembalikan ke tangki harian melalui saluran (9). 

b. Fungsi saringan
Saringan bahan bakar diperlukan untuk menyaring kotoran kedalam pompa tekanan rendah. Pompa tekanan tinggi dan penyemprot bahan bakar. Kotoran ini dapat mengakibatkan kerusakan penyumbatan pada pompa, penyemprot dan saluran bahan bakar. Fungsi dari pompa tekanan rendah ( penyalur) diperlukan untuk mengalirkan mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi, agar bahan bakar selalu memenuhi pompa tekanan tinggi.

Pompa penyalur ini harus mempunyai tekanan yang lebih tinggi dari tekanan Atmosfir supaya udara tidka masuk kedalam aliran bahan bakar, bila udara masuk maka akan terjadi ganguan pada mesin, yaitu terjadinya pembakaran yang tersendat-sendat dan mesin tidak dapat beroperasi secara sempurna.

4. System Pelumasan
Untuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai hubungan yang erat, maka gesekan antara permukaan benda yang saling bergerak akan mengakibatkan timbulnya panas. Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset terjadi pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik.

Pelumasan adalah suatu system pemeliharaan/ perawatan terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalaha-masalah gerak, gesekan dan panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam masalah kestabilan mesin. 

Bila ketiga hal tersebut tidak diperhatikan maka akan dapat mengakibatkan keausan dan suhu yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian yang bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap masalah pelumasan sangat bermanfaat bagi perawatan mesin. 

Minyak pelumas adalah suatu cairan yang dapat menetralisir , menstabilkan panas yang berlebihan, minyak pelumas adalah suatu cairan yang berfungsi sebagai media penghantar ( penyerap) panas, juga sebagai pelicin atau pelancar gerak.

Minyak pelumas harus mempunyai persyaratan teknis sebagai berikut :
a. Tahan terhadap panas
b. Bersih dari zat-zt kimi yang dapat mengakibatkan korosi pada bagian-bagian mesin
c. Licin
d. Tidak mengakibatkan keausan ( yang disebabkan oleh pencemaran kimiawi sehingga menimbulkan koroasi yang berakibat keausan
e. Tidak banyak membebani mesin

f. Untuk daerah tropis yang mempunyai suhu lebih dari 20° C keatas, pemakaian jenis minyak pelumas dengan kode “ SAE-30” merupakan suatu persyaratan teknis, minyak pelumas selaian kode tersebut diatas tidak dibenarkan.



Keterangan
1. Oli balik dari turbo
2. Saringan oli
3. Katub pelangsung ( By pass ) untuk saringan oli
4. Bak Oli
5. Pompa Oli
6. Katub pelangsung untuk “ pendingin oli “ ( Oli cooler )
7. Salruan hisap
8. Pendingin oli

Prinsip kerja
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.

Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa  radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.

Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. 

Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. 

Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)

Memahami tentang fungsi dan bekerjanya pelumasan tersebut harus dijaga jangan sampai sistem pelumasan terganggu, gangguan gangguan dalam pelumasan dapat terjadi oleh penyebab-penyebab sebagai berikut :
a. Oli dari jenis kualitas rendah ( di luar apec) oli palsu oli bekas dan sebagainya
b. Banyak kotoran membebani oli ( tercampur air, lumpur-lumpur dan lain sebagainya ).
c. Tersumbatnya saluran pelumasan
d. Rendahnya tekanan oli

Dengan memperhatikan penyebab-penyebab tersebut dapat diambil tindakan-tindakan pencegahan antara lain :
a. Pemeriksaan oli dan pengawasan terhadap kualitas oli
b. Penggantian oli secara rutine
c. Penggantian filter secara rutine
d. Pemeriksaan saluran pelumasan
e. Memperhatikan tekanan oli.

Keterangan

Sehubungan dengan fungsinya oli harus mempunyai spesifikasi persyaratan bagi mesin yang bersangkutan. Setelah dipakai oli akan mengalami pencemaran dan perubahan sifat semula, pada peristiwa pembakaran dalam silinder akan terjadi persenyawaan oksidasi belerang dalam SO2 dan SO3 yang seterusnya akan terjadi asam kuat ( H2SO4 = air accu ) dan H2SO4 ini bersifat korosif ( memakan logam ) maka pada saat keadaan belum berbahaya oli harus diganti.

Begitu pula pada filter oli setelah sekian lama dipakai maka akan terjadi endapan sehingga filternya harus diganti dengan filter yang baru.

Pemeriksaan yang kontinue menjadikan mesin mempunyai keandalan yang cukup tinggi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan pada saat over haul nanti perlu diadakan pemeriksaan yang teliti keadaan lubang jalan oli, pada dinding crang case atau blok mesin jangan sampai ada yang buntu.

4. Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu mesin, pada waktu berjalan mesin akan menjadi panas, karena proses pembakaran di dalam silinder, mesin yang terlalu panas, selain cepat rusak juga out put tenaganya kurang maksimal maka diperlukan pendinginan, umumnya sistem pendinginan dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Sistem pendinginan air
b. Sistem pendinginan udara

a. Sistem Pendinginan Air
Air memasuki blok silinder dari bagian bawah silinder, mengalir melalui saluran-saluran blok silinder terus ke atas menuju silinder head. Air menyerap panas dari mesin sehingga suhu air nai air yang panas ini cenderung mengalir karena perbedaan berat jenis. Air semakin menjadi panas sewaktu berada di sekitar kepala silinder, air yang telah panas harus didinginkan kembali.
Apabila sampai mendidih hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam sistem pendinginan tersebut.

Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipa-pipa radiator, udara dihembuskan melintasi radiator ke arah depan genset, terjadilah proses pendinginan udara, udara ini menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di belakang radiator. Pada saat air sampai di bagian bawah radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok silinder dari bawah untuk mendinginkan mesin.

Demikianlah proses pendinginan berulang dan terjadilah sirkulasi air pendinginan. Bagaimanapun juga ada sebagain air yang menguap.

Maka setiap kali perlu diperiksa permukaan air pendinginan ini. Apabila perlu harus ditambah supaya alran air dapat berjalan lebih cepat, harus ada pompa air yang dipergunakan untuk mendorong air mengalir sehingga dengan demikian daya pendinginan dapat di percapat, sehingga sistem pendinginan tersebut merupakan suatu cara pendinginan yang baik.

a. Sistem Pendinginan Udara
Berbeda dengan sistim pendinginan air, di sini silinder-silinder tidak ditempatkan dalam suatu blok silinder melainkan pada tiap silinder diberi semacam sirip, gunanya sirip ialah untuk menyerap panas dari silinder kepala dengan sirip-sirip ini berarti memperluas permukaan yang dapat menyerap panas tersebut dapat dilepaskan ke luar bersama udara yang dihembuskan dengan kuat oleh kipas atau blower.

4. Sistem Penyaluran Udara
Udara di dalam Diesel digunakan untuk pembakaran bahan bakar ( solar). Kabut solar dicampur dengan udara pada tekanan dan suhu tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga. Perbandingan antara kabut solar dan volume diatur sedemikian sehingga pada keadaan beban penuh, kabut solar habis terbakar oleh udara yang dimasukan ke dalam silinder. 

Bahan bakar dan udara harus dalam perbandingan yang tepat, kekurangan udara akan mengakibatkan merusak mesin, yaitu mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan terjadilah kerak ( arang) di dalam silinder.

Hal-hal yang umumnya dapat merusak mesin antara lain :
a. Penyetelan tekanan pengaturan nozzale yang terlalu tinggi
b. Mesin bekerja lama dengan beban rendah
c. Mesin sering bekerja tanpa beban
d. Saluran pembuangan ( knalpot) yang kotor, akan menghambat keluarnya asap dan mempercepta kenaikan kadar arang dalam saluran dan akhirnya mempercepat terjadinya kerak

Dalam praktek kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah udara ini ditandai dengan asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara dingin sukar bersenyawa dengan bahan bakar.

Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka perlu dijaga kebersihan dari sirip-sirip silinder.
Udara yang dihembuskan kuat oleh blower disalurkan ke dalam tabung udara dan membawa panas ke luar sirip. Harus diusahakan agar udara panas ini tidak tertarik lagi oleh blower . Udara yang masuk haruslah udara luar yang masih segar dan dingin perlu juga untuk membersihkan jendela-jendeka kaca yang dipasang di ruang mesin.

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts